SANG HAFIDZ FAIZ MUBARAK SISWA SDIT AHMAD YANI JUARA 3 NASIONAL
Tidak asing bagi santri pepatah Man Jadda Wa Jada siapa bersungguh-sungguh akan mendapat sukses. Pepatah ini menjadi motivasi bagi salah satu siswa kelas VI-A SDIT Ahmad Yani, Kota Malang, Faiz Mubarak.
Faiz menceritakan jika nikmat juara 3 lomba tahfidz Qur’an tingkat nasional merupakan bonus dari Allah SWT karena sudah hafidz beberapa juz. Nikmat ini tentunya diraih dengan proses pernuh perjuangan. Sejak pandemi ketika masih kelas IV dirinya tidak berhenti menghafal Al-Qur’an di sekolah maupun di rumah.
Faiz mengungkapkan bayaknya ayat dan surat yang sudah dihafal ini terlintas untuk menjadi ajang dakwah di beberapa lomba virtual. Niat dakwah melalui lomba ini dilaksanakan pada Sabtu-Ahad. Bahkan doa kedua orang tuanya menyertai sekaligus mendukung daftar lomba mulai tingkat lokal hingga nasional.
Meski awal mengikuti lomba belum mendapatkan juara, Faiz justru terus berusaha dengan intens muroja’ah setiap hari setelah shalat subuh dan maghrib terkadang juga hari libur. Tujuan utamanya adalah dakwah, sedangkan juara adalah bonus dari sebuah perjuangan.
Nah, pada 24 Oktober 2021 lalu, ridha Allah SWT dan ridhanya orang tua memudahkan Faiz mendapatkan juara 3 lomba tahfidz nasional bertajuk Indonesia Smart Student. Sebelum ini, nama Faiz juga sudah berkontribusi pada SDIT Ahmad Yani dengan banyaknya prestasi yang diraihnya.
Bagi Faiz setelah lulus dari SDIT Ahmad Yani berkeinginan menjadi seorang hafidz pada jenjang sekolah tahfidz Qur’an. Harapannya tersebut sesuai motto ikhtiar dan tawakkal. Melalui pengalamannya ini Faiz berpesan pada adik kelasnya bahwa belajar dan berusaha serta tetap semangat walaupun pandemi melanda.
Sementara itu, Koordinator UMMI dan Tahfidz SDIT Ahmad Yani ustadzah Mar’atuzzahro, S.Pd, menjelaskan program tahfidz di sekolah sangat mudah diterima siswanya, sebab terdapat turjuman. Saking mudahnya memahami tartil dalam metode UMMI ini, tandas ustadzah Mar’atuzzahro, siswa Faiz Mubarak sangat antusias dalam mengaji menggunakan metode UMMI tahfidz. Setiap kali pertemuan Faiz Mubarak tampak menonjol diantara teman yang lainnya.
Wali Kelas VI-A, Bu Yuli Mulyaningsih, S.Pd menjelaskan bahwa, rutinitas Faiz Mubarak tidak ada bedanya dengan teman-temannya di sekolah, yakni setiap maghrib murojaah, shalat tahajud, bada subuh menambah hafalan dan muroja’ah, shalat dhuha, serta sering mengikuti kajian di masjid bersama orang tuanya.
Berdasarkan rutinitas ini, kata Bu Yuli Mulyaningsih, S.Pd, membentuk pribadi seorang Faiz Mubarak menjadi sholeh dan taat beribadah. Bahkan Faiz Mubarak selalau mengingat nasehat Kepala SDIT Ahmad Yani, bahwa prestasi akademik itu penting tetapi bukan yang terpenting dan yang terpenting adalah akhlakul karimah sholeh-sholehah. (Kontributor : HA / Editor : MAEP
Comments
No comment yet.