SEKOLAH ORANG TUA ANGKATAN 1 (OFFLINE)
SDIT Ahmad Yani Kota Malang populer disebut Sitaya, menggelar kegiatan inspiratif bertajuk Sekolah Orang Tua (SOT). Apa itu SOT? Ketua kegiatan SOT, Pak Muflihun, S.Ag, M.Pd, menyebutkan SOT bertujuan memotivasi para wali murid untuk semakin bertambah wawasan dan ilmunya dalam mewujudkan anak – anak mereka yang sekolah di SDIT Ahmad Yani menjadi generasi sholeh dan shalehah.Menurut Pak Muflihun kegiatan SOT ini sukses berkat kerjasama antara SDIT Ahmad Yani, YDSF, dan tim Mata Hati yang menghadirkan Kak Acun pakar karakter Indonesia dan ASEAN. Tema yang diangkat adalah Konsep Manajemen Diri dan Manajemen Emosi Positif.
Jumlah peserta, yang lanjut Pak Muflihun adalah 50 orang dengan rincian 25 kelas kakak dan 25 kelas adik. Jumlah peserta per angkatan memang dibatasi, selain untuk syarat prokes juga pertimbangan akan ada sekolah orang tua angkatan ke-2. “SDIT Ahmad Yani menjadi sekolah dampingan tim Mata Hati binaan Kak Acun dalam rintisan sekolah karakter satu – satunya di Malang untuk tingkat SD. Itu sebabnya program ini terlaksana untuk menjadi percontohan di nusantara,” ujar Pak Muflihun.
Sementara itu, Kepala SDIT Ahmad Yani Ibu Nurdiah Rachmawati, S.Pd., M.Pd mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang istiqomah mengikuti kegiatan ini dari awal hingga saat ini. Semoga ilmu yang diperoleh bisa diterapkan dan tentunya menjadi lebih baik lagi ke depan dalam mendampingi putra-putrinya di rumah. Menambahkan informasi yang sudah ada, Bu Rahma mengungkapkan hari ini adalah pertemuan terakhir SOT angkatan pertama. Berikutnya akan dibuka sekolah orangtua angkatan kedua dengan peserta yang lainnya melalui penjaringan. Per angkatan terdapat 6 kali pertemuan. Alhamdulillah dimasa pandemi kemarin SOT dilakukan online dan khusus kemarin (Sabtu, 15/01/2022) untuk pertama kalinya offline.
Panitia pelaksana semua dari unsur guru, sehingga bila acara ini berjalan sukses adalah berkat kerja sama the great team. Kegiatan SOT ini juga berkat support dari YDSF Malang yang selalu berkolaborasi mendukung kegiatan – kegiatan sekolah, karena SDIT – YDSF keluarga maka satu sama lain saling support, terima kasih Direktur YDSF Malang Pak M. Fandi Bakhtiar, S.Pd.
Ditempat terpisah, Pembina Yayasan Masjid Jendral Ahmad Yani Drs. H. Dasuki, MM, menyampaikan bahwa SDIT Ahmad Yani sebagai rintisan sekolah karakter yang didampingi Yayasan Mata hati menunjukkan tren positif, ditengah-tengah fenomena character loss saat ini. Pihak sekolah terus bergerak berupaya mengkondisikan supaya para generasi saat ini tidak kehilangan jati dirinya sebagai muslim yang berkarakter. Ditegaskan lagi oleh Pak Dasuki yang juga mantan kepala sekolah di salah satu sekolah bertempat di Riyadh, Arab Saudi bahwa inovasi dan program yang dilakukan SDIT Ahmad Yani merupakan ‘resep dan obat’ menjawab tantangan kemajuan zaman saat ini terlebih di era disrupsion dengan berbagai dampaknya. (Kontributor : HA / Editor : MAEP)
Comments
No comment yet.